Kamis, 27 Desember 2012

Sekilas Perunggasan Dunia


Saya tadi lihat-lihat dimeja belajar dan ternyata ad majalah Poultry Indonesia. Ada tugas juga dari Pak Limbang dosen TIK untuk buat blog yg ada grafiknya. Aku buka alamat dari Majalah Poultry Indonesia, akhirnya aku pilih tentang Sekilas Perunggasan Dunia,saya hanya mengambil beberapa data saja, kalian bisa lihat langsung ke alamat Poultry Indonesia. Oke mari kita simak bersama.
    poultryindonesia.comHarga bahan baku pakan masih terus melambung tinggi akibat penggunaannya untuk biofuel dan masalah perubahan cuaca. Saat ini merupakan saat yang sangat berat bagi industri perunggasan di seluruh dunia.
Menurut Gordon Butland, seorang analis yang pernah bergabung dengan Rabobank, pada tahun 2011, sebagian besar perusahaan perunggasan di Amerika Serikat mengalami kerugian. Salah seorang pemain industri baru-baru ini menyatakan bahwa ia kehilangan 40% nilai bersih kekayaannya yang telah ia bangun selama 60 tahun. Di Brazil, terkecuali untuk Brasil Foods, banyak perusahaan kecil yang harus berjuang untuk bertahan, sementara perusahaan-perusahaan besar banyak yang mengalami masalah finansial.
Sejak dimulainya ‘program ethanol’ pada tahun 2006, struktur ekonomi pada industri protein berubah secara permanen dengan harga jagung naik secara signifikan. Juga dengan semakin banyaknya negara yang mengadopsi kebijakan bahan bakar alternatif maka areal penanaman kedelai pun juga terkena dampaknya. Kendati banyak kritik tajam terhadap kebijakan energi yang disampaikan oleh industri daging maupun institusi seperti FAO, namun hingga kini tidak ada perubahan arah kebijakan, bahkan belum tampak akan berubah dalam jangka pendek.
     Harga jagung dan kedelai yang tinggi bisa dibebankan kepada konsumen, namun supermarket tidak memiliki insentif untuk menaikkan harga, karena suplai produk unggas tidak bermasalah. Ketika akhirnya industri perunggasan menurunkan jumlah produksinya secara signifikan, harga daging dada pun meningkat 20% pada akhir 2011 dan industri perunggasan mulai menikmati sedikit keuntungan pada awal 2012. Namun kemudian Brazil meningkatkan produksinya hingga 10%, sehingga memaksa beberapa perusahaan memangkas lagi produksinya agar tetap bisa bertahan.
Suplai protein
Tyson, produsen unggas terbesar dunia belum lama ini mengemukakan bahwa ketersediaan protein per kapita di Amerika Serikat turun sebesar 11% sejak 2006 dan masih akan terus turun. Sementara itu ekspor daging masih terus tumbuh. Tyson juga melihat suplai protein secara global turun, sementara permintaan global cenderung naik, terutama dipicu oleh permintaan dari negara-negara sedang berkembang. Dengan gambaran seperti tersebut di atas, Tyson memperkirakan Amerika Serikat masih akan menjadi produsen unggas yang relatif murah.
Sementara itu dari sisi konsumsi protein per kapita, Amerika Serikat tampaknya sudah mencapai titik jenuh, sehingga angkanya cenderung turun. Sedangkan di Brazil konsumsi per kapita protein masih terus naik dan kini mencapai 47 kg per tahun. Tentu saja pada level ini kita tidak akan menyaksikan pertumbuhan yang lebih pesat lagi.
Empat eksportir utama dunia, Brazil, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Thailand masih akan terus mengalami pertumbuhan, dipicu oleh permintaan dari negara-negara ekonomi berkembang. Sementara itu harga bahan baku masih akan terus tinggi. Elis Helinna. New York, dari berbagai sumber.

Produksi Ayam (juta ton) dan Per Kapita Produksi (Kg) 2012 dan 2022
 

USA
Cina
Brazil
Uni Eropa
2012
16,5
13,7
12,8
9,5
produksi/kapita
55
10
67
18
2022
20
18
16
12
produksi/kapita
57
14
72
24











 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar